Jakarta – Fspkep.id | Presiden Partai Buruh Ir. H. said Iqbal, M.E menghadiri undangan peliputan di salah satu acara di stasiun Televisi Nasional, beliau dimintai pendapat tentang Peluang Partai Non Parlemen untuk usung Capres dan cawapres di Pemilu 2029 setelah Keputusan Mahkamah kontistusi untuk Presidential threshold nol persen pada pemilu yang akan datang pada hari Jumat (3/1/2025).
Presiden Partai Buruh berpendapat, Jika dilihat dari beberapa Pemilu sebelumnya di Indonesia figur Capres masih menggunakan money politik, bagaimana pemilu akan bersih jika oligarki yang memiliki kepentingan tidak dilawan, pentingnya untuk mengurangi biaya politik yang sangat besar, sementara biaya dapat dicari melalui iuran yang seperti dilakukan Lula Dasilva presiden Brasil, Boris.di Chili dan Pedro Castelo di Peru.
Money politik Ini akan memunculkan tidak bersih nya Pemilu yang bersihbdan demokrasi, perlunya perlawanan terhadap money politik karena kepemtingan oligarki dan kepentingan uang yang menguasai politik itu sendiri.
Dikarenakan Presidential threshold nol persen, dari partai non parlemen seperti partai buruh bisa saja mengusung capres dan cawapres nya, atas hal itu maka partai buruh mencoba melawan politik uang bisa dengan menggerakkan anggotanya dengan iuran misalnya jika Buruh sejumlah 5 juta di Indonesia saling mengiur andai setiap orang mengiur sekali seumur hidup sejumlah seratus ribu saja seumur hidupnya, dengan dipotong upah sebagai modal partai.
Memunculkan figur yang bisa diterima tidak berdasar politik uang itu bisa merubah politik capres yang perlu biaya tinggi atau money politik, oleh karena itu bisa dimunculkan untuk melawan dan menangkis figur yang itu-itu saja berkat politik uang.
Sudah bukan rahasia umum kalau money politik itu bekerjanya uang yang main dikala kampanye, dan itu endingnya karena sudah diberikan, asumsi kepentingan yang terjadi di kala menjabat presiden dan wakil presiden setelah jadi, harapan dan kesejahteraan rakyatnya berbanding terbalik dan tidak sesuai keinginan nya hilang harapan.
Jika masyarakat peduli untuk melawan politik, maka diyakini bisa menjalankan demokrasi yang bersih dari money politik.[Rid-1]
Leave a Reply