Detik-detik Menjelang Lebaran Buruh Sritex Nasibnya Masih Mengambang

Sukoharjo – Fspkep.id | Pantauan Posko Orange untuk buruh Sritex yang di PHK menemukan bahwa kemelut PHK puluhan ribu buruh Sritex tak kunjung selesai. Sampai H-4 Lebaran nasib buruh yang di PHK masih juga mengambang. Posko yang didirikan oleh KSPI dan Partai Buruh berlokasi persis di depan pabrik Sritex terbilang efektif dalam perannya terkait kasus PHK illegal yang dilakukan oleh pengusaha bersama kurator.

Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia atau KSPI melaporkan, bekas buruh PT Sri Rejeki Isman Tbk atau Sritex belum mendapatkan tunjangan hari raya (THR) hingga hari ini. Pembayaran THR seharusnya dibayarkan paling lambat akhir pekan lalu. Diperkirakan total pesangon dan THR yang belum dibayarkan mencapai Rp. 30 miliar.

Rapat Koordinasi Tim Posko Orange Sritex

Presiden KSPI Said Iqbal menilai, tidak dibayarkan THR bekas buruh Sritex merupakan bukti nyata kegagalan negara dalam menjalankan fungsi pengawasan. Said menyoroti minimnya kekuatan pemerintah untuk memastikan kebijakan dijalankan oleh pemilik perusahaan.

“Banyak bekas buruh Sritex mengadu ke posko tidak menerima THR atau hak-hak lainnya. Ini adalah pelanggaran serius terhadap hak-hak buruh yang kami tidak akan biarkan. Tim Hukum gabungan dari KSPI dan Partai Buruh Jawa Tengah beserta Pusat telah dibentuk dan telah melakukan langkah kongkrit. Pengaduan kepada Kemnaker juga sudah kami lakukan,” kata Koordinator Utama Posko yang sekaligus Sekretaris Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia Jawa Tengah, Lukmanul Hakim Kamis (27/3).

Aksi unjuk rasa di depan rumah pemilik PT Sritex, yang berlokasi di Kota Surakarta, Jawa Tengah, Jumat, 21 Maret 2025

“Posko akan terus difungsikan namun menjelang Hari Raya Idul Fitri yang diperkirakan jatuh pada hari Senin, 31 Maret 2025 untuk sementara diliburkan mulai 28 Maret 2025 guna memberikan kesempatan merayakan Hari Raya Umat Islam tersebut,” imbuhnya.

Sementara itu hasil evaluasi sementara Posko Orange tercatat beberapa hal antara lain:

  1. Antusias buruh korban PHK masih kuat namun banyak intimidasi yang mereka terima.
  2. Aksi di depan rumah Lukminto selaku owner Sritex meskipun mendapatkan tekanan dari pihak tertentu telah dilakukan dan pesan/isu telah tersampaikan. Sekaligus membuktikan bahwa tantangan pengusaha sritex bahwa Partai Buruh dan KSPI tidak berani aksi dapat dipatahkan.
  3. Sampai hari ini H-4 Lebaran Pesangon dan THR belum dibayarkan
  4. Uang koperasi sudah dibayarkan kepada buruh tetapi tidak sesuai harapan. Keanggotaan 20 sampai 25 tahun hanya menerima 500 ribunan, artinya ada penyalahgunaan dana koperasi yang belum terselesaikan
  5. Kemnaker hanya memberikan janji-janji yang semu, tidak ada realisasi yang jelas. Sehingga perlu dikaji ulang untuk pengantian Menteri dan Wakil Menteri Ketenagakerjaan.

Sementara itu Murjioko selaku Koordinator Lapangan Posko dalam rapat evaluasi yang digelar di Wedangan Lek Man, Jl. Mangesti Raya, Gentan, Baki, Sukoharjo (27/3) menyampaikan EXCO Partai Buruh Solo Raya akan siap terus berjuang bersolidaritas untuk kaum buruh yang tertindas dan siap melaksanakan instruksi dari Partai Buruh Provinsi maupun Pusat.[znd]

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *