Sidoarjo, Fspkep.id | Dalam upaya memperluas pemahaman publik dan anggota Serikat Pekerja terkait peran dan pengelolaan organisasi, Media Suara Pergerakan kembali menggelar Podcast Ngobrol Santuy dengan tema “Mengenal Lebih Dekat FSP KEP-KSPI”. Podcast ini menghadirkan Ketua Umum FSP KEP-KSPI, Sunandar, S.H., sebagai narasumber utama, dan disiarkan secara langsung melalui kanal YouTube Suara Pergerakan. Sabtu,(30/06/2025).
Sunandar sebagai narasumber dalam acara ngobrol santuy media suara pergerakan
Dalam perbincangan yang berlangsung santai namun sarat informasi di studio Podcast Ngobrol Santuy, Sunandar memaparkan secara rinci mengenai sumber keuangan organisasi Serikat Pekerja, khususnya iuran anggota yang menjadi fondasi utama dalam menopang keberlanjutan kegiatan organisasi.
“Iuran anggota merupakan kekuatan nyata bagi organisasi Serikat Pekerja. Besarannya telah ditetapkan dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) sebesar 1% dari upah yang diterima oleh anggota,” jelas Sunandar.
Podcast Ngobrol Santuy Media Suara Pergerakan
Lebih lanjut, Sunandar menerangkan bahwa distribusi dana iuran tersebut telah diatur secara proporsional untuk menjamin efektivitas kerja di seluruh tingkat organisasi. Rinciannya adalah sebagai berikut: 50% dialokasikan untuk Pengurus Unit Kerja (PUK), 30% untuk Dewan Pimpinan Cabang (DPC), 10% untuk Dewan Pimpinan Daerah (DPD), dan 10% untuk Dewan Pimpinan Pusat (DPP).
“Iuran ini digunakan sepenuhnya untuk pengembangan organisasi, mulai dari advokasi hukum dan perburuhan, pendidikan-pendidikan Pengurus dan anggota Serikat Pekerja, kegiatan internal organisasi, kebutuhan Operasional organisasi, hingga aksi-aksi sosial yang menyentuh kebutuhan masyarakat pekerja,” tambahnya.
Podcast ini menjadi ruang dialog terbuka yang bertujuan mendorong transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan organisasi, serta memperkuat kepercayaan anggota terhadap struktur dan arah perjuangan FSP KEP-KSPI.
Melalui siaran live streaming ini, Suara Pergerakan diharapkan terus berkomitmen menjadi media edukatif dan partisipatif bagi pekerja dalam mengawal hak-hak buruh dan membangun kesadaran kolektif di tengah tantangan dunia kerja yang terus berkembang. (Afn)
Leave a Reply