Didi Suprijadi Ketua Bidang Guru dan Tenaga Kependidikan Partai Buruh |
JAKARTA | Media Fspkep. Konsep Green Building School, mendorong penggunaan ventilasi alami agar dapat menjaga dan meningkatkan kualitas udara di dalam ruangan melalui introduksi udara luar. Dalam hal ini direkomendasikan penggunaan ventilasi silang.
Penggunaan ventilasi silang dapat dimaksimalkan dengan menurunkan suhu mikro disekitarnya, salah satunya adalah dengan cara menambahkan vegetasi disekitar area bukaan, sehingga terjadi perbedaan suhu dan tekanan udara.
Konsep Green Building School adalah mendorong penggunaan pencahayaan alami yang optimal. Untuk menurunkan penggunaan energi penerangan atau lampu, cahaya matahari alami harus dimanfaatkan dengan tetap memperhatikan kenyamanan suasana dalam ruang.
Studi pencahayaan alami dalam tahap desain sangat penting untuk menghasilkan ruangan yang memiliki tingkat penerangan yang baik dan memenuhi standar untuk mendukung proses belajar mengajar.
Pencahayaan alami di desain agar cahaya alami tidak langsung masuk ke dalam ruang, untuk menghindari radiasi matahari langsung digunakan skylight dan ruang ruang terbuka diantara ruang kelas.
Pada prinsipnya bangunan dengan kreteria nol carbon akan mengoptimalkan desain bangunan agar dapat menurunkan kebutuhan konsumsi energi serendah mungkin sehingga memungkinkan pasokan energi nya dapat bertumpu sepenuhnya pada sistem energi terbarukan .
Energi terbarukan pada gedung sekolah bisa menggunakan panel solar cell dengan memanfaatkan energi surya
Mengusung konsep bangunan hijau, detail jendela dan bukaan pada bangunan dirancang sedemikian rupa supaya terjadi ventilasi silang didalam setiap ruangan, yaitu jendela jungkit dengan bukaan atas bawah agar udara bisa masuk dengan leluasa.
Begitu juga dengan selubung bangunan juga dirimbuni dengan tanaman tanaman merambat seperti Sirigading, Air mata pengantin atau tanaman hijau rambat lainnya sebagai penghalang dari sinar dan panas Matahari.
Untuk menghemat lahan bila sekolah itu ada di perkotaan maka gedung bisa dibuat berlantai hingga lapisan ke empat, ruang ruang kelas di lantai dua hingga empat, sedangkan lantai dasar digunakan sebagai ruang serba guna.
Hubungan antar lantai sedikit menggunakan anak tangga, tetapi antar lantai lebih banyak dihubungkan dengan lorong berbentuk lereng, agar perjalanan menuju ruang ruang di lantai lain menjadi sebuah perjalanan yang menarik dan mengalir serta ramah bagi penyandang disabilitas.
Pekarangan sekolah disamping ditanam tanaman hijau juga dibuat beberapa kolam ikan yang berfungsi sebagai tempat penampungan air hujan. Kolam ikan dapat difungsikan sebagai sarana pembelajaran tentang lingkungan hidup.
Awalnya pembangunan gedung hijau berbiaya tinggi, akan tetapi biaya operasinal tahunan lebih rendah bila dibadingkan dengan gedung sekolah yang konvensional.
Tugas penyelenggara pendidikan baik pemerintah atau masyarakat yang menanggung semua biaya investasi bangunan gedung Hijau ( Green Building ).
Bila pemerintah atau masyarakat akan membangun gedung sekolah baru atau merenovasi gedung gedung sekolah maka konsep Gedung Hijau wajib diterapkan.
Ada beberapa sekolah swasta dan negeri yang sudah menerapkan Green Building School di Jakarta ,salah satunya adalah SMAN 96 di Jakarta Barat.