Didi Suprijadi Ketua Bidang Guru dan Tenaga Kependidikan Partai Buruh |
JAKARTA | Media Fspkep. Tulisan kedua Dalam Rangka Hari Guru Nasional tahun 2022 dan HUT ke 77 PGRI Rumah Honorer Ayah Didi. Rabu, 8 Nopember 2022
Dalam Undang-Undang no 14 tahun 2005 yang dimaksud dengan Guru adalah, Pendidik Profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
Guru di Indonesia berjumlah 3 juta dan sepertiganya merupakan anggota PGRI, bila digabungkan dengan 24 juta murid sekolah dasar,menengah pertama dan menengah atas, maka jumlah ini bisa diarahkan melalui dunia pendidikan untuk membantu dalam menghambat perubahan iklim.
Guru dan murid serta organisasi PGRI nya baik didalam kelas maupun diluar kelas, diharapkan menjadi motor penggerak dalam gerakan edukasi untuk perubahan iklim.
Perubahan Iklim adalah perubahan signifikan kepada iklim, suhu udara dan curah hujan mulai dari dasawarsa sampai jutaan tahun. Perubahan iklim terjadi karena meningkatnya konsentrasi gas karbon dioksida dan gas-gas lainnya di atmosfer yang menyebabkan Efek Gas Rumah Kaca.
Perubahan iklim menurut
Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengungkapkan bahwa perubahan iklim disebabkan oleh aktivitas manusia baik itu secara langsung maupun tidak langsung hingga kemudian mengubah variabilitas iklim alami dan komposisi dari atmosfer global pada suatu periode waktu yang dapat diperbandingkan.
Komposisi atmosfer global ini diantaranya komposisi material atmosfer bumi berupa Gas Rumah Kaca (GRK) yang terdiri dari atas Nitrogen, Karbon Dioksida, Metana, dan lain sebagainya.
Gas Rumah kaca makin hari semakin meningkat dan membuat lapisan atmosfer menjadi semakin tebal.
Penebalan pada lapisan atmosfer ini kemudian menyebabkan sejumlah panas bumi menjadi terperangkap di atmosfer dan menumpuk hingga akhir ini.
Penyebab penebalan Gas Rumah kaca sendiri diakibatkan oleh beberapa hal seperti pengaruh efek rumah kaca, bertambahnya jumlah emisi,penebangan hutan,pembangkit tenaga listrik, transportasi serta lainnya.
Gas Rumah kaca lebih banyak diakibatkan oleh ulah manusia, maka pengurangan dan pencegahannya diupayakan juga oleh manusia.
Karakter manusia yang suka merusak lingkungan dan berakibat terjadinya efek Gas Rumah kaca salah satu cara perbaikannya melalui dunia pendidikan.
Diharapkan melalui dunia pendidikan dengan melibatkan guru dan organisasi PGRI serta murid muridnya bisa merubah perilaku manusia menuju tindakan ramah lingkungan yang pada akhirnya dapat mencegah atau paling tidak menghambat perubahan iklim.
Tulisan berikutnya akan disampaikan pengetahuan, konsep dan praktek bagaimana guru , PGRI dan murid murid dalam menghadapi perubahan iklim melalui dunia persekolahan.