 |
| Buruh New Era Demo Di Pengadilan Negeri Surabaya ( 6 / 10 /2022 ) |
Surabaya|Mediafspkep. Para Kreditur PT. Bridge Fortune yang sedang dalam proses PKPU menggelar rapat verifikasi di ruang Cakra Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Surabaya (6/10). Sebagaimana diketahui bahwa PT. Bridge Fortune merupakan nama baru dari PT. Newera Ruberindo yang sebelumnya telah dinyatakan pailit dan menyisakan persoalan pesangon bagi para pekerjanya.
Pada rapat tersebut hadir Effendi, S.H. Advokad FSP KEP KSPI Gresik kuasa hukum buruh PT. Newera Ruberindo yang melakukan aksi demosntrasi di luar ruangan. Massa aksi berjumlah 800 orang tersebut menyuarakan agar nasib mereka juga diperhatikan. Mereka meminta Pengurus dan Hakim Pengawas memasukkan tagihan pesangon yang belum dibayarkan kepada para mantan pekerja PT. Newera Ruberindo pada perkara PT. Bridge Fortune dalam PKPU.
“Kami meminta dalam perkara PKPU ini Pengurus PT. Bridge Fortune tidak lepas tangan begitu saja. Hak-hak buruh yang belum diberikan juga harus masuk dalam tagihan”, tutur Effendi.
 |
| Perwakilan Buruh New Era Ruberindo Gresik |
Efendi juga menyampaikan secara tertulis bahwa para pekerja PT. Newera Ruberindo telah ditelantarkan, maka dari itu Pengurus PT. Bridge Fortune dalam perkara PKPU ini wajib menggali bukti-bukti seperti saksi maupun pengakuan dari para pekerja yang sejak Tahun 2019 berubah menjadi pekerja PT. Bridge Fortune.
Namun keinginan tersebut tidak dikabulkan Pengurus PT. Bridge Fortune karena Pengurus menganggap Para mantan Pekerja PT. Newera Ruberindo tidak memiliki hubungan hukum dengan PT. Bridge Fortune. Atas tanggapan tersebut para buruh akan terus melakukan langkah-langkah yang diperlukan guna memperjuangkan nasib mereka, termasuk aksi demonstrasi yang lebih besar lagi.
Selain itu Efendi, S.H. juga menyampaikan keberatan atas munculnya tagihan yang mencapai nilai 24 milyar rupiah. Hal itu dinilai cukup fantastis, apabila dibagi 88 orang mencapai 279 juta rupiah per orang. Perbedaan yang cukup jauh nilainya dengan yang diajukan oleh mantan Pekerja PT. Newera Ruberindo yang rata-rata 50 juta rupiah per pekerja. Sangat aneh tagihan 50 juta tidak diakui Pengurus sedangkan tagihan 279 juta rupiah per orang malah diakui. (Imam)
