Aliansi Pekerja Buruh Bogor Aksi Turun Jalan Tolak Tapera Dan Cabut Omnibus Law |
Bogor | Media FSP KEP. Lebih dari seribuan buruh yang tergabung dalam APB2 (Aliansi Pekerja Buruh Bogor) bergerak bersama meminta PJ Bupati Bogor ikut Tolak TAPERA di jalan tegar Beriman kabupaten Bogor pada hari Selasa (23/08/2024).
Salah satu Serikat Pekerja yang tergabung pada aksi tersebut adalah FSP KEP Kabupaten Bogor yang tetap konsisten menyuarakan untuk Tolak TAPERA (Tabungan Penderitaan Rakyat).
MUJIMIN Ketua DPC FSPKEP Kabupaten Bogor |
Pada orasinya Mujimin, S.H sebagai Ketua DPC FSP KEP Kabupaten Bogor sekaligus Pangkornas kopaskep menegaskan bahwasanya TAPERA Nyata-nyata upaya ketidakmampuan Pemerintah untuk mengusahakan atas perumahan bagi rakyatnya, apalagi Omnibuslaw yang pekan depan akan ditentukan oleh Mahkamah Konstitusi untuk uji materiilnya, Jika pada pekan depan MK memutuskan bahwa Omnibus Law UU Cipta Kerja sebagai UU yang sah dan harus diberlakukan, itu berarti negara sudah melegalkan kaum buruh dimiskinkan.
Tuntutan lainnya selain TOLAK TAPERA yaitu Tindak lanjuti aspirasi May Day 2024, Cabut UU Omnibus Law, Perketat aturan impor, Berantas Judi Online dan Pinjaman Online.
Penyampaian Orasi Team Media Fspkep Ridwan |
"Aksi berjilid-jilid oleh kaum buruh baik daerah atau dipusat sama sekali tidak membuat pemerintah peduli kepada buruh Indonesia, padahal buruh adalah salah satu yang utama sebagai penggerak perekonomian di Indonesia, mereka buta dan tuli atas penderitaan kaum buruh." tandasnya.
Aksi yang dimulai berkonvoi dari wilayah Cileungsi, Klapanunggal, Wanaherang menuju Citeureup, sentul dan diakhiri di jalan tegar Beriman Kabupaten Bogor berjalan lancar ditengah suhu Kabupaten Bogor siang ini yang mencapai 30 derajat celsius.
Sampai kapanpun buruh FSP KEP akan terus bergerak dan turun ke jalan demi memperjuangkan nasib kaum buruh di Indonesia. (Rid1)