 |
| AKSI PARTAI BURUH DUKUNG Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 60/PUU-XXII/2024.(22/08/2024) |
Jakarta | Media KSPI – Ribuan buruh dari yang tergabung dalam Partai Buruh menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR RI, Jalan Gatot Subroto Jakarta Selatan,mulai pukul 10.00 WIB. Aksi ini diadakan sebagai bentuk penolakan terhadap sikap Badan Legislatif (Baleg) DPR RI terkait dengan UU Pilkada dan sebagai dukungan penuh terhadap putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 60/PUU-XXII/2024.(22/08/2024)
Dari FSP KEP Sendiri, sesuai dengan instruksi dari DPP anggota FSP KEP yang hadir sejumlah lebih dari 200 orang dari DKI Jakarta dan Jawa Barat.
 |
| HELMIZAN SAKRANI BERSAMA PRESIDEN PARTAI BURUH BUNG IQBAL DAN SEKJEND FERYY NUZARLI |
Helmizan Sakrani, S.E, S.H selaku Sekretaris Jendral FSP KEP memimpin aksi buruh FSP KEP dan bergabung dengan Federasi Serikat Pekerja dibawah naungan KSPI lainnya.
Ikut hadir dalam aksi damai untuk suara kan demokrasi bermakna yaitu Komika-komika Indonesia seperti Cing Abdel, Rige, Ari Kriting dan Juga Aktor Nasional Reza Rahadian Matulessy.
 |
| BUNG RIDWAN BERSAMA REZA RAHADIAN MATULESSY |
Dalam aksi ini, ada dua tuntutan yang akan disuarakan adalah Menolak Sikap Badan Legislatif (Baleg) DPR RI terkait dengan UU Pilkada. Partai Buruh melihat bahwa langkah-langkah yang diambil oleh Baleg DPR RI tidak sejalan dengan kepentingan rakyat pekerja dan cenderung mengancam proses demokrasi yang adil dan transparan.
Kedua, Mendukung Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 60/PUU-XXII/2024. Partai Buruh menegaskan bahwa putusan ini merupakan bagian penting dari perlindungan terhadap hak-hak konstitusional rakyat, dan semua pihak harus mematuhi dan melaksanakan keputusan tersebut tanpa ada upaya untuk merubahnya.
 |
| Cing Abdel, Rige, Ari Kriting dan Jajaran Partai Buruh |
Presiden Partai Buruh, Said Iqbal, menjelaskan maksud dan tujuan dari aksi ini, "Kami menggelar aksi ini untuk menyampaikan pesan jelas kepada DPR RI bahwa keputusan Mahkamah Konstitusi tidak boleh dilawan atau diubah. Ini adalah momen krusial bagi para buruh dan seluruh rakyat Indonesia untuk berdiri tegak melawan segala bentuk pelanggaran terhadap prinsip demokrasi dan konstitusi."
Said Iqbal menambahkan, "Kami juga ingin mengingatkan DPR bahwa suara buruh adalah suara rakyat. Kami tidak akan diam ketika hak-hak konstitusional kita diabaikan. Aksi ini adalah bentuk komitmen kami untuk terus memperjuangkan keadilan dan menjaga demokrasi yang sejati."
Mimbar Mahasiswa dari berbagai Universitas bergabung menjadi satu dengan orasi-orasi untuk menyuarakan Demokrasi yang telah dikebir dari sisi Hukum, Politik, Sosial, Ekonomi, budaya oleh orang-orang yang hanya mementingkan golongan dan diri sendiri.[RID1]
