Puisi – Fspkep.id | Karya : Bertananta Lorensa Edisi Minggu 5 Januari 2025
Tercatat dalam sejarah.
350 tahun negeriku menjerit sengsara.
Bumi pertiwiku menangis tersedu tak reda-reda,
Melihat tanahnya berlumur darah.
Ratusan tahun silam,
Para pahlawan kita menghirup angin lara.
Ini ulah penjajah yang merampas tanah kelahiran kita.
Bersikap seperti raja yang memperbudak Pribumi.
Datangnya bukan menjadi tamu,
Melainkan perompak yang keji.
Mereka tak berhati nurani.
Tapi berwujud iblis yang haus kekayaan duniawi.
Mereka terus memperbudak Pribumi tanpa henti.
Hari – hari penuh tangis tak terbendung
Hari – hari penuh sakit yang menyelimuti
Hari – hari penuh siksa yang tak bernurani
Mereka menindasmu ratusan tahun,
Wahai pahlawanku.
Kau siapkan bambu runcing untuk melawan tuan bersenjata tajam.
Kau kubur erat rasa takutmu.
Kau rela tumpahkan darah untuk sejahterakan negeri.
Dengan gagah kau menyerang,
Tak peduli dengan senjata apa yang lawanmu pegang.
Tak peduli peluru melukaimu.
Tak peduli senjata merusak tubuhmu.
Bahkan kau relakan nyawamu untuk hidup anak cucumu
Kau relakan darahmu berinai di atas tanahmu sendiri,
Bercucuran di medan peperangan.
Demi sang saka merah putih berkibar dilangit biru.
Merdeka yang singkirkan penderitaan.
Sungguh darahmu suci.
Jasamu untuk anak bangsa sangat besar wahai pahlawan sejati.
Pertumpahan darah di tanah air tercinta,
Adalah saksi merdeka yang di bayar nyawa.
Tuan tuan
Kenapa engkau begitu keji?
Kenapa engkau rampas hak milik kami?
Kenapa?
Ini negeri kami.
Kenapa engkau merajai negeri yang bukan milikmu sendiri?
Pahlawanku gugur,
Demi mengusirmu untuk tak merajai kami kembali.
Wahai para pahlawan abadiku.
Tenanglah disana,
Karnamu kami merasakan aman,
Karnamu kami merasakan bahagia yang sempurna.
Karnamu kami berpijak dengan tenang di sini.
Sang merah putih berkibar ceria.
Melambai gagah di langit yang indah.
Bersorak lantang. .
Indonesia merdeka
Indonesia berbahagia.
Tapi Indonesia juga berduka.
Karna dalam merah putihku,
Ada rinai darah para pahlawan pemberani untuk negeri
Leave a Reply