Pande Besi, Warisan Budaya yang Terlupakan: Kisah Tradisi Pengolahan Besi Mulai Pudar

Sidoarjo – Fspkep .id | Minggu 16 Maret 2025, Di balik kekayaan budaya Sidoarjo, terdapat sebuah tradisi yang telah menghilang dari perhatian masyarakat dan pemerintah. Pande Besi, sebuah tradisi pembuatan besi yang telah ada sejak abad ke-12, kini terancam terlupakan.

Pande Besi adalah sebuah proses pengelolaan besi yang unik dan kompleks. Para pande besi menggunakan teknik yang telah turun-temurun untuk mengolah bijih besi menjadi besi yang kuat dan tahan lama.

Proses ini tidak hanya memerlukan keterampilan dan pengetahuan yang tinggi, tetapi juga memerlukan kesabaran dan ketekunan yang besar.

Namun, dalam beberapa tahun terakhir, Pande Besi telah mengalami kemunduran. Banyak dari para pande besi yang telah meninggal, dan tidak ada generasi muda yang mau melanjutkan tradisi ini.

Alasan utamanya adalah karena proses pembuatan besi yang memerlukan waktu dan tenaga yang banyak, serta karena kurangnya perhatian dan dukungan dari pemerintah.

“Kami sangat khawatir bahwa Pande Besi akan terlupakan oleh pemerintah,” kata Sueb, seorang pengerajin pande besi yang telah berusia 61 tahun.

“Kami telah meminta bantuan dari pemerintah untuk melestarikan tradisi ini, tetapi belum ada tanggapan yang serius.”

Pemerintah telah dianggap tidak serius dalam melestarikan Pande Besi. Meskipun telah ada beberapa upaya untuk melestarikan tradisi ini, namun upaya tersebut masih belum cukup.

Pemerintah lebih fokus pada pengembangan pariwisata dan ekonomi, daripada melestarikan warisan budaya seperti Pande Besi.

“Kami meminta pemerintah untuk lebih serius dalam melestarikan Pande Besi,” kata Alwi Sasono, seorang aktivis budaya.

“Pande Besi adalah warisan budaya yang sangat penting bagi masyarakat Sidoarjo, dan kami tidak ingin melihatnya terlupakan.”

Kami berharap bahwa pemerintah akan lebih serius dalam melestarikan Pande Besi, sehingga warisan budaya ini tidak akan terlupakan oleh generasi mendatang.

Pande Besi adalah sebuah tradisi pembuatan besi yang telah ada sejak abad ke-12. Tradisi ini berasal dari desa Kedung Wonokerto, Kecamatan Prambon, Kabupaten Sidoarjo, dan telah menjadi bagian dari kebudayaan masyarakat desa Kedungwonokerto.

Pande Besi menggunakan teknik yang unik dan kompleks untuk mengolah bijih besi menjadi besi yang kuat dan tahan lama. Proses ini memerlukan keterampilan dan pengetahuan yang tinggi, serta kesabaran dan ketekunan yang besar.

Pande Besi tidak hanya memiliki nilai-nilai budaya yang tinggi, tetapi juga memiliki nilai-nilai ekonomi yang penting. Besi yang dihasilkan oleh Pande Besi digunakan untuk membuat berbagai macam alat dan senjata, serta untuk membuat dekorasi dan hiasan.

Namun, dalam beberapa tahun terakhir, Pande Besi telah mengalami kemunduran. Banyak dari para pande besi yang telah meninggal, dan tidak ada generasi muda yang mau melanjutkan tradisi ini.

Kemunduran Pande Besi memiliki dampak yang luas pada kebudayaan dan ekonomi masyarakat desa. beberapa dampak yang dapat terjadi dari pande besi seperti kehilangan warisan budaya.

Pande Besi adalah warisan budaya yang sangat penting bagi masyarakat desa. Jika Pande Besi terlupakan, maka warisan budaya ini akan hilang. [ alfan ]

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *