Cilegon, 3 Mei 2025 fspkep.id -Ribuan buruh dari berbagai sektor industri di Kota Cilegon turun ke jalan dalam aksi besar-besaran memperingati Hari Buruh Internasional (May Day), Sabtu (3/5). Aksi difokuskan di depan Kantor Wali Kota Cilegon dengan tuntutan utama: hentikan praktik Union Busting yang kian marak di kawasan industri strategis ini.Dalam orasinya, Ketua DPC SP KEP Kota Cilegon, Rudi Syahrudin, menyoroti lemahnya perlindungan pemerintah terhadap kebebasan berserikat buruh.
“Cilegon ini kota industri, tapi buruhnya diperlakukan seperti budak. Union Busting terjadi terang-terangan, serikat dibungkam, aktivis diintimidasi. Mana peran negara? Mana keberpihakan pemerintah daerah?” tegas Rudi.
Menurut data yang dihimpun oleh Serikat Pekerja, setidaknya terdapat 7 kasus pemberangusan serikat di Kota Cilegon selama dua tahun terakhir. Bentuknya beragam: mulai dari pemecatan pengurus, pembentukan serikat tandingan oleh manajemen, hingga tekanan psikologis dan mutasi semena-mena terhadap anggota serikat.
Koordinator aksi, Lalan Jaelani, menyebut bahwa aksi ini bukan hanya simbolik, melainkan bentuk perlawanan kolektif terhadap ketidakadilan yang dibiarkan terus berlangsung.
“Kami tidak akan berhenti sampai pemerintah daerah bertindak nyata. Union Busting adalah kejahatan terhadap demokrasi industri. Jika dibiarkan, ini akan jadi preseden buruk bagi masa depan buruh,” ujar Lalan.
Lalan juga mengkritik Wali Kota Cilegon yang dinilai terlalu ramah terhadap investasi, namun abai terhadap nasib para pekerja lokal.Menanggapi aksi tersebut, Wali Kota Cilegon, melalui pernyataan pers singkat, mengaku memahami aspirasi buruh dan berjanji akan menindaklanjuti laporan terkait pelanggaran kebebasan berserikat.
“Kami akan memanggil perusahaan-perusahaan yang dilaporkan melakukan pelanggaran. Pemerintah Kota Cilegon tidak mentoleransi praktik Union Busting. Kami juga akan berkoordinasi dengan Disnaker dan aparat penegak hukum,” ujar Wali Kota.
Meski demikian, para buruh menganggap pernyataan tersebut belum cukup konkret. Mereka mendesak pembentukan tim investigasi independen dan perlindungan hukum terhadap aktivis buruh yang menjadi korban intimidasi.Aksi berlangsung damai dan tertib dengan pengamanan dari aparat kepolisian. Para buruh menyampaikan bahwa perjuangan mereka akan terus berlanjut hingga hak-hak mereka benar-benar dipulihkan.(epi)






















Leave a Reply