Oleh: Alfan
Sidoarjo – Situasi sosial politik belakangan ini terasa kian tegang. Di berbagai daerah, aksi demonstrasi muncul sebagai bentuk keresahan masyarakat yang menuntut agar asas Pancasila dikembalikan sepenuhnya sebagai dasar Negara dan arah dasar kehidupan bernegara.
Bagi sebagian kalangan, Pancasila tidak lagi ditempatkan pada posisi utama, melainkan hanya menjadi jargon yang sekadar dipakai tanpa diwujudkan dalam kebijakan nyata. Fenomena adu domba antar kelompok masyarakat pun kian marak.
Polarisasi dan perpecahan opini membuat ruang publik terasa bising dan penuh gesekan. Pihak-pihak tertentu dituding sengaja memperkeruh suasana, sehingga rakyat justru terpecah belah. Padahal, semangat persatuan adalah inti dari sila ketiga Pancasila—persatuan yang justru kini sedang diuji.
Di sisi lain, persoalan pendidikan juga tidak luput dari sorotan. Sistem pembelajaran daring yang digadang sebagai solusi di masa modern nyatanya belum sepenuhnya efektif. Ketidakmerataan akses internet, minimnya fasilitas di daerah pelosok, hingga menurunnya kedekatan antara guru dan murid menjadi masalah serius.
Generasi muda yang seharusnya tumbuh dengan bekal moral dan intelektual yang kuat, justru terancam menjadi korban dari kebijakan yang belum matang.Tak sedikit orang tua merasa khawatir. Mereka menilai anak-anak kehilangan ruang interaksi sosial yang penting bagi pembentukan karakter.
Jika ditambah dengan meredupnya penanaman nilai Pancasila dalam keseharian, bukan tidak mungkin generasi penerus bangsa akan tumbuh tanpa pijakan kebangsaan yang kokoh.Dalam situasi seperti ini, publik berharap pemerintah tidak hanya fokus pada kepentingan politik jangka pendek, melainkan juga menegaskan kembali Pancasila sebagai fondasi kehidupan berbangsa.
Di saat yang sama, sistem pendidikan perlu ditata dengan lebih serius agar pembelajaran daring tidak menimbulkan jurang ketidakadilan.
Pertanyaan besar pun menggantung di benak masyarakat: apakah negara akan mampu mengembalikan ruh Pancasila dan melindungi generasi mudanya? Atau justru membiarkan bangsa ini terjebak dalam adu domba dan ketidakpastian?. Alf
Leave a Reply