Sidoarjo, 8 Okt 2025 — Di balik duka mendalam akibat ambruknya bangunan musholla di Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, terselip kisah tentang kepedulian dan kemanusiaan. Tragedi yang menelan puluhan korban jiwa itu tidak hanya menyisakan luka bagi keluarga korban, namun juga menjadi saksi ketulusan banyak pihak yang turut berjuang di lapangan.
Selama delapan hari penuh, tim SAR, relawan, dan tenaga medis bekerja siang malam tanpa lelah, mengevakuasi korban dari reruntuhan. Di tengah perjuangan berat itu, hadir sosok yang memberi semangat dan kepedulian nyata—dr. Andre Yulius, pemilik Andre Medical Center (AMC) Group.
Dengan ketulusan hati, dr. Andre memimpin aksi sosial bersama timnya untuk membantu para relawan dan petugas penyelamat yang berjuang di lokasi. Melalui AMC Group dan bekerja sama dengan Yayasan Hati Hamba Sidoarjo, mereka menyalurkan bantuan berupa makanan, minuman, serta layanan kesehatan bagi para petugas dan relawan yang terus bekerja tanpa henti.
“Bagi kami, mereka adalah pahlawan kemanusiaan. Delapan hari tanpa jeda adalah bentuk pengorbanan luar biasa yang layak mendapat dukungan,” ujar dr. Andre saat ditemui di sela kegiatan sosialnya.
Aksi sosial tersebut menjadi oase di tengah duka panjang tragedi Ponpes Al Khoziny. Tidak hanya membawa bantuan materi, tetapi juga menghadirkan empati dan kepedulian yang menumbuhkan semangat kemanusiaan di antara para relawan.
Warga sekitar dan para santri mengapresiasi langkah mulia ini. “Di tengah duka, masih ada yang peduli pada mereka yang berjuang. Terima kasih untuk dr. Andre dan tim AMC,” tutur salah satu warga dengan mata berkaca-kaca.
Tragedi ini mungkin meninggalkan luka, namun kisah kepedulian seperti yang ditunjukkan dr. Andre Yulius membuktikan bahwa kemanusiaan tetap hidup di tengah reruntuhan. Alf






















Leave a Reply