IndustriALL Luncurkan Modul Pelatihan Kesetaraan Upah Untuk Melawan Kesenjangan Berdasarkan Gender

Jakarta – Fspkep.id | Pada momentum Hari Perempuan Internasional 2025 yang tepat jatuh pada tanggal 8 Maret 2025, IndustriALL akan secara resmi meluncurkan modul pelatihan kesetaraan upah baru untuk afiliasinya.

Alat praktis ini akan memungkinkan serikat pekerja untuk lebih siap dalam perundingan kolektif mereka dan menempatkan nilai pekerjaan di pusat negosiasi upah. Modul-modul ini, yang dapat digunakan seperti itu, juga mencakup slide dan catatan untuk pelatih. Modul-modul ini telah dikembangkan dengan dukungan dari Friedrich Erbert Stiftung (FES).

Berdasarkan perangkat yang diterbitkan oleh IndustriALL pada tahun 2022, modul-modul tersebut berfokus pada tiga strategi penting untuk mengakhiri upah berdasarkan gender:

Transparansi upah dan pelaporan kesenjangan upah berdasarkan gender: Bagaimana cara menghitung kesenjangan upah berdasarkan gender? Apa yang harus dilaporkan? Apa yang dapat dilakukan serikat pekerja untuk mendorong pelaporan kesenjangan upah berdasarkan gender?

  1. Evaluasi pekerjaan yang netral gender: Bagaimana keterampilan yang dimiliki oleh perempuan diremehkan atau diabaikan? Bagaimana cara membandingkan nilai dari dua pekerjaan yang berbeda? Bagaimana cara menghindari bias gender dalam penetapan evaluasi dan klasifikasi pekerjaan?
  2. Kampanye untuk upah yang layak: Bagaimana cara berkampanye dan berunding untuk upah yang layak dan mengakhiri upah rendah bagi perempuan?
  3. September lalu, IndustriALL telah melatih afiliasi di Afrika Sub-Sahara dan baru-baru ini di Turki, menggunakan modul-modul baru ini.

Setelah pelatihan di Afrika Sub-Sahara, serikat pekerja telah melakukan survei di beberapa perusahaan di Uganda, Ghana, dan Kenya untuk menilai kesenjangan upah berdasarkan gender. Mereka telah memasukkan isu ini dalam perundingan bersama yang sedang berlangsung dan mengadvokasi kebijakan SDM yang peka gender, tinjauan gaji, dan kriteria promosi yang transparan untuk memastikan kesempatan yang sama bagi perempuan.

“Modul-modul ini menyediakan alat-alat praktis bagi serikat pekerja dan anggota tim perundingan kolektif mereka untuk menegosiasikan upaya mengakhiri kesenjangan upah berdasarkan gender. Saya mendorong mereka untuk menggunakan alat baru ini. Alat ini dapat dengan mudah disesuaikan dengan konteks nasional masing-masing,” kata Armelle Seby, direktur untuk pekerja kerah putih dan gender IndustriALL Global Union.

Perundingan bersama merupakan alat penting untuk mencapai kesetaraan upah dan sistem upah yang transparan. Studi menunjukkan bahwa ketika serikat pekerja terlibat dalam perundingan bersama mengenai isu tersebut, kesenjangan upah berdasarkan gender akan menyempit. [RS]

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *