Mustafa: FSP KEP Bengkulu Bercita-cita Sejajar dengan FSP KEP di Provinsi Lain

Seorang aktivis buruh dan tokoh serikat pekerja FSP KEP di Provinsi Bengkulu yang dikenal gigih dalam memperjuangkan hak-hak pekerja, yaitu Mustafa, pria kelahiran Bengkulu pada 19 Maret 1969.

Beliau adalah sosok ayah dari empat orang anak yang membesarkan keluarganya dengan nilai-nilai kebersamaan, tanggung jawab, dan semangat perjuangan.

Sejak muda, beliau telah aktif dalam kegiatan organisasi dan terus melibatkan diri dalam berbagai isu ketenagakerjaan yang menyentuh langsung kehidupan para buruh. Sebagai seorang aktivis buruh yang lahir dan besar di Bengkulu, Bapak Mustafa dikenal sebagai figur yang konsisten dalam memperjuangkan hak-hak pekerja.

Kepeduliannya terhadap kondisi para pekerja, terutama di sektor-sektor strategis, telah mendorongnya untuk terus aktif dalam kegiatan organisasi serikat pekerja.

Motivasi beliau mengikuti kelas pekerja FSP KEP KSPI berlandaskan pada keyakinan bahwa setiap warga negara Indonesia memiliki hak untuk berserikat dan berkumpul, sebagaimana diatur dalam undang-undang. Bagi beliau, dengan adanya kelas pekerja ini, para anggota dapat memahami lebih dalam tujuan berorganisasi, peran serikat dalam memperjuangkan keadilan, dan pentingnya bergerak dalam satu kesatuan.

Secara langsung, pada Rapat Kerja Nasional FSP KEP tahun 2024 lalu di Bogor Jawa Barat, Mustafa sampaikan kondisi FSP KEP di Provinsi Bengkulu yang secara perlahan bergerak untuk merekrut para pekerja untuk bergabung di Serikat Pekerja SP KEP hingga 2024 telah berdiri 8 PUK di Provinsi Bengkulu.

“Kami di Bengkulu mohon doa restunya agar FSP KEP Provinsi Bengkulu sejajar dengan Provinsi lain kemampuan keorganisasian serikat pekerjanya,” Tegas Mustafa.

Menurut Bapak Mustafa, serikat pekerja bukan hanya wadah untuk mengemukakan aspirasi, tetapi juga merupakan alat perjuangan bersama yang dibentuk karena adanya tujuan kolektif yang sama. Permasalahan yang muncul bukan hanya menjadi tanggung jawab individu, melainkan harus diselesaikan bersama dengan semangat solidaritas.

Tantangan yang beliau hadapi selama memimpin serikat di Bengkulu adalah banyaknya serikat pekerja di daerah tersebut, yang tidak semuanya berada di bawah naungan FSP KEP KSPI. Hal ini kadang menimbulkan dinamika tersendiri dalam koordinasi dan perjuangan bersama.

Namun, dengan pendekatan komunikasi yang baik dan semangat gotong-royong, perbedaan tersebut mampu dijembatani. Pencapaian yang paling dirasakan oleh Bapak Mustafa selama berkecimpung di serikat adalah terciptanya kekompakan dan rasa saling dukung antar anggota.

Dalam setiap kegiatan, para anggota selalu hadir dan aktif meramaikan, menunjukkan bahwa rasa kebersamaan telah tumbuh kuat di antara mereka.

Adapun harapan beliau terhadap FSP KEP KSPI Bengkulu adalah agar organisasi ini tetap kompak, solid, dan konsisten dalam memperjuangkan hak-hak basis pekerja. Ia berharap FSP KEP Bengkulu dapat berkembang dan setara dengan FSP KEP di provinsi-provinsi lain, baik dari segi struktur, kekuatan anggota, maupun pengaruhnya dalam pengambilan kebijakan. [Dessy]

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *