IndustriALL SEA Dorong Aksi Nyata Lawan Kekerasan dan Pelecehan Berbasis Gender dalam 16 Hari Kampanye Global

Jakarta, Fspkep.id |Tanggal 25 November menandai dimulainya Kampanye 16 Hari Aktivisme untuk Mengakhiri Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak Perempuan, sebuah gerakan internasional yang setiap tahun mengajak seluruh komponen masyarakat untuk mengambil bagian dalam upaya menghapus kekerasan berbasis gender. Dalam momentum penting ini, IndustriALL Global Union menyerukan kepada seluruh afiliasi federasi serikat pekerja di kawasan Asia Tenggara dan seluruh dunia untuk bangkit, bersuara, dan bertindak.

Kekerasan dan pelecehan berbasis gender (Gender-Based Violence and Harassment/GBVH) bukan sekadar isu yang dialami perempuan. Ini adalah persoalan tempat kerjapersoalan serikat pekerja, dan yang terpenting, pelanggaran hak asasi manusia. GBVH mempengaruhi jutaan pekerja di seluruh sektor industri—mulai dari manufaktur, energi, tekstil, elektronik, hingga pertambangan—dan menuntut aksi kolektif yang terstruktur.

Sebagai bagian dari upaya tersebut, IndustriALL menggelar SEA Regional Forum of Women – Towards Gender Transformative Actions and Campaigns, yang diselenggarakan di Novotel Tangerang pada 24–25 November 2025. Forum ini menghadirkan 33 perempuan pemimpin serikat pekerja dari enam negara Asia Tenggara:

  • Indonesia
  • Thailand
  • Filipina
  • Kamboja
  • Malaysia
  • Vietnam

Dalam forum dua hari ini, para peserta berdiskusi tentang strategi transformasi gender di tempat kerja, penguatan kebijakan serikat pekerja, serta kampanye regional untuk menghapus GBVH. Diskusi juga menyoroti penerapan Konvensi ILO 190 mengenai penghapusan kekerasan dan pelecehan di dunia kerja, termasuk tantangan dan peluang implementasinya di masing-masing negara.

Pada puncak kegiatan, seluruh peserta menandatangani sebuah spanduk bersama sebagai simbol komitmen mereka untuk memperjuangkan lingkungan kerja yang aman, inklusif, dan bebas kekerasan. Aksi ini mencerminkan tekad kolektif serikat pekerja perempuan Asia Tenggara untuk terus mendorong perubahan nyata, baik di tingkat tempat kerja, nasional, maupun regional

IndustriALL menegaskan bahwa perlindungan dari kekerasan dan pelecehan adalah hak dasar seluruh pekerja, tanpa terkecuali. Serikat pekerja di seluruh Asia Tenggara diimbau untuk:

  • memperkuat advokasi implementasi ILO C190 di negara masing-masing,
  • membangun mekanisme pelaporan GBVH yang aman dan responsif,
  • memastikan kebijakan perusahaan yang berpihak pada perlindungan korban,
  • meningkatkan kapasitas kepemimpinan perempuan di serikat pekerja,
  • dan menggelar kampanye berkelanjutan untuk menghapus GBVH dari dunia kerja.

Dengan mengawali Kampanye 16 Hari Aktivisme ini, IndustriALL bersama para pemimpin serikat pekerja perempuan Asia Tenggara menegaskan kembali komitmen bahwa tempat kerja harus menjadi ruang yang aman bagi semua. Menghapus kekerasan berbasis gender bukan hanya tanggung jawab perempuan—ini adalah perjuangan bersama untuk mewujudkan keadilan dan kesetaraan di dunia kerja. [Red]

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *