KSPI Hadiri ITUC-AP 3rd Regional Conference on Asbestos di Kuala Lumpur

Kuala Lumpur, Fspkep.id | 9 – 10 Desember 2025 , Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) menegaskan komitmennya dalam perjuangan menghapus seluruh jenis asbes melalui partisipasi aktif dalam ITUC-AP 3rd Regional Conference on Asbestos yang digelar di Amari Kuala Lumpur.

KSPI diwakili oleh Dimas P. Wardhana, Wakil Sekretaris Jenderal KSPI sekaligus Co-Coordinator Project Asbestos KSPI.

Dalam daftar resmi peserta, nama Dimas Priadi Wardhana tercatat mewakili KSPI, sejalan dengan peran aktifnya dalam jaringan advokasi bahaya asbes di tingkat nasional dan regional. Konferensi ini dibuka dan ditutup oleh Shoya Yoshida, General Secretary ITUC-AP, yang menegaskan pentingnya solidaritas gerakan buruh Asia Pasifik untuk mempercepat pelarangan global terhadap seluruh jenis asbes.

Kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan serikat pekerja dari berbagai negara, termasuk Australia, Bangladesh, India, Nepal, Filipina, Fiji, Kamboja, Malaysia, dan Thailand. Dari Indonesia, hadir dua konfederasi besar, yakni KSPI dan KSBSI. Organisasi masyarakat sipil serta lembaga internasional seperti APHEDA, BWI-AP, ADB, ILO, MIHA, dan jaringan Asbestos Free Malaysia juga berpartisipasi dalam diskusi teknis dan perumusan strategi regional.

Selama dua hari, konferensi membahas perkembangan regulasi global, laporan kampanye nasional, taktik industri asbes, hingga usulan reformasi Rotterdam Convention. Sejumlah pakar internasional seperti Dr. Francisco Santos O’Connor (ILO), Bruce Dunn (ADB), dan Prof. Emeritus Dr. Krishna Gopal Rampal turut memberikan paparan mengenai dampak kesehatan asbes dan urgensi pelarangan total.

Dimas P. Wardhana menegaskan pentingnya kolaborasi internasional dalam perjuangan menghapus asbes.“Partisipasi KSPI di forum ini bukan hanya simbolis, tetapi langkah nyata memperkuat advokasi kita di Indonesia. Pengalaman negara lain memberi pelajaran penting mengenai bagaimana industri asbes memengaruhi kebijakan.

“Tugas kita memastikan Indonesia bergerak menuju pelarangan total demi melindungi pekerja dan masyarakat,” tegasnya.

Menurut Dimas, kolaborasi lintas negara memperkuat posisi gerakan buruh di Indonesia dalam menghadapi tekanan industri.

“Isu asbes bukan hanya isu kesehatan, tetapi isu keadilan sosial. KSPI akan membawa hasil konferensi ini untuk memperkuat kampanye Indonesia Bebas Asbes, memperluas edukasi K3, dan mendorong pemerintah mengambil langkah yang lebih tegas,” tambahnya.

Konferensi ditutup dengan penyepakatan conference statement yang memuat agenda bersama serikat pekerja Asia Pasifik, termasuk percepatan pelarangan semua jenis asbes, penguatan standar keselamatan kerja, dan peningkatan kapasitas serikat dalam memantau serta menangani paparan asbes. [Red]

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *