Cilacap, Fspkep.id | Memasuki hari ke dua (3/6/2025) Aksi Bentang 50 meter Spanduk dalam rangka perjuangan Upah Minimum Sektoral Kabupaten (UMSK), para Buruh di Cilacap cukup memikat pandangan mata warga Cilacap yang lalu lalang melewati Pusat kota.

Karena tulisan yang berisi tuntutan serta sindiran kepada pemerintah, diantaranya ,” Miskinkan Buruh nomor satu, Amanah nanyi dulu”, ” Disnaker telah menyuntik mati UMSK kami”. ” Reformasi Disnaker” dan banyak lagi.
Pada hari ini (Selasa, 03 Juni 2025) peserta sedikit menggeser tempat gelar spanduk, jika kemarin mereka menggelar disepanjang jalan menuju kantor Bupati, pada hari ini spanduk digelar disekitar Bundaran Tugu Nelayan.
Ari Purwanto Selaku Pangkorcab Kopaskep menyatakan bahwa, ini adalah aksi berkelanjutan seperti yang telah direncanakan sebagai bentuk Protes kepada pemerintah (Disnaker) atas pernyataan mereka yang telah menghentikan Pleno pembahasan UMSK Cilacap.
Selain itu juga memancing Respon Bupati untuk segera turun tangan langsung mengatasi permasalahan Upah di cilacap karena menurut para Buruh, Disnaker telah gagal menjalankan perannya dalam hal Pengupahan sebagai Penengah antara unsur Serikat Pekerja dan Apindo.

Bahkan pada tanggal 27 mei kemarin pernyataan unsur pemerintah malah memperkeruh suasana Ketenagakerjaan di Cilacap.Seluruh Jajaran Kopaskep akan selalu siap mengawal setiap perjuangan buruh di cilacap, jangankan hanya sejam selama empat hari, jika para pimpinan mereencanakan untuk waktu yang lebih lama kami akan siap bergantian dengan kawan kawan dari elemen buruh lain di sini, tambah Rio salah satu anggota Kopaskep dengan semangat.
“Perjuangan kali ini tidak saja bicara tentang Upah semata, tetapi juga tentang Reformasi Birokrasi yang dalam mengambil kebijakan harus membela kepentingan rakyat kecil.” pungkas Rio. [ Jkw ]
Leave a Reply